Sistem Koordinasi Pada Manusia

Sistem Koordinasi Pada Manusia – Tubuh manusia mempunyai sistem khusus yang berfungsi mengatur kinerja sistem organ lain yang sering sebut dengan sistem koordinasi. Apabila dianalogikan sebagai sebuah PC, sistem koordinasi pada manusia ini memiliki fungsi seperti CPU dan memori (RAM) serta semua kabel-kabel kecil yang menghubungkan semua komponen komputer seperti monitor, speaker, keyboard, dan yang lainnya.

sistem koordinasi manusia

Jika tidak ada CPU, komputer tidak akan bisa bekerja sebagaimana mestinya. Komponen-komponen komputer tidak akan bisa hidurp karena tidak tersambung dengan CPU. Ini merupakan contoh analogi yang menggambarkan seperti apa sistem koordinasi pada tubuh manusia bekerja.

Jika tidak ada sistem koordinasi, semua organ tubuh tidak akan bisa bekerja sama sekali, alias akan mati. Iya, manusia akan mati tanpa adanya sistem koordinasi ini. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan secara singkat mengenai materi sistem koordinasi manusia.

Pengertian

Seperti namanya, sistem koordinasi merupakan sebuah sistem yang bertugas memerintahkan organ-organ tubuh manusia untuk bekerjasama dalam melakukan fungsi tubuh supaya bisa bekerja dengan baik.

Nah, hal inilah yang membuat kalian menjadi peka terhadap sebuah rangsangan. Coba kalau di dalam tubuh kalian tidak ada sistem koordinasi, tentu seluruh anngota tubuh kalian tidak dapat merasakan apapun. Ya, kalian bisa hidup, namuh kalian tidak dapat merasakan apapun. Itulah mengapa sistem koordinasi ini sangat penting bagi tubhu kita sebagai makhluk hidup.

Fungsi sistem koordinasi pada tubuh manusia sangat diperlukan untuk mengendalikan semua bagian dalam tubuh manusia supaya gerakan yang dihasilkan menjadi tepat sasaran. Jika tidak ada sistem koordinasi, semua organ tubuh manusia tidak akan bisa bekerjasama. 

Sistem koordinasi pada manusia bisa dikelompokkan menjadi dua bagian yakni meliputi sistem saraf dan sistem endokrin. Perbedaan paling jelas dari sistem saraf dan sistem endokrin adalah bagaimana sinyal yang ditransmisikan dari satu tempat ke tempat lainnya dalam proses regulasi.

Pada sistem saraf, sinyal yang ditransmisikan merupakan sinyal elektrik melalui sel saraf. Sedangkan pada sistem hormon, sinyal yang ditransmisikan merupakan senyawa kimia berupa hormon melalui pembuluh darah. Dengan adanya perbedaan ini, sistem saraf tentu mempunyai kecepatan transmisi yang jauh lebih cepat dari sistem endokrin.

Baca Juga: Sumber Daya Alam

Macam-macam Sistem Koordinasi

Masing-masing organ tubuh kita mempunyai fungsi yang berbeda-beda, untuk itu tubuh kita mempunyai komponen yang akan menghubungkan semua organ yang dengan disebut saraf dan darah. Berikut ini merupakan macam-macam sistem koordinasi:

Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan sistem organ yang terdiri dari sel-sel saraf (neuron) serta sel-sel pendukungnya (neuroglia). Sistem saraf memakai perbedaan potensial listrik untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lainnya. Sinyal elektrik inilah yang akan digunakan oleh sistem saraf untuk mengatur serta mengkoordinasikan semua organ di dalam tubuh manusia.

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat meliputi otak serta saraf tulang belakang. Sistem saraf pusat inilah yang menjadi pusat dari semua koordinasi serta regulasi organ-organ di dalam tubuh manusia. Dalam analogi sebelumnya, sistem saraf pusat bisa diibaratkan sebagai CPU dan RAM pada sebuah komputer.

Otak manusia mempunyai milyaran sel saraf serta mampu melakukan tugas-tugas yang kompleks. Mulai dari hal yang kita sadari seperti menyusun puzzle TTS hingga hal yang tidak kita sadari seperti meningkatkan laju detak jantung saat kita sedang berlari. 

Sistem Saraf Tepi

Apabila sistem saraf pusat meliputi otak dan saraf tulang belakang yang berfungsi mengendalikan semua organ-organ pada tubuh, maka sistem saraf tepi meliputi saraf-saraf kecil yang menghubungkan otak dan tulang belakang dengan organ tersebut. Di dalam komputer, analoginya adalah kabel-kabel serta papan PCB yang menghubungan CPU dengan layar monitor, mousekeyboardspeaker, dan yang lainya.

Sistem saraf tepi terdiri atas dua jenis saraf: sistem saraf somatik (sadar) serta sistem saraf otonom (tak sadar). Sistem saraf somatik meliputi sistem saraf sensori serta motorik. Sistem saraf sensori mensarafi organ sensori (indra).

Alat Indra

Kalian sudah tau kan sistem ini terdiri dari indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, serta pengecap. Masing-masing dari indra tersebut mempunyai fungsinya sendiri-sendiri.

Hubungannya dengan sistem koordinasi apa? Di dalam alat indra ini ada ujung saraf yang peka akan sebuah rangsangan namanya reseptor. Reseptor tersebut akan meneruskan informasi ke otak atau sumsum tulang belakang. Nah, alat indra itu merupakan bagian yang berfungsi untuk menerima setiap rangsangan yang didapat dari luar.

Sistem Endokrin

Sistem endokrin dalam tubuh manusia berfungsi mengatur kinerja hormon-hormon yang diproduksi oleh tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia yang mempunyai fungsi dalam mengatur organ serta bagian tubuh yang lainnya.

Bedanya dengan sistem saraf ialah jika hormon disebarkan lewat pembuluh darah, bukan sel saraf. Hormon disekresi dengan kelenjar endokrin. Kelenjar yang termasuk dalam kelenjar endokrin diantaranya adalah kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar thymus, dan yang lainnya.

Sebenarnya selain sistem endokrin, ada juga kelenjar eksokrin yang berfungsi dalam regulasi beberapa organ, tapi tidak menyeluruh seperti sistem endokrin. Oleh sebab itu, eksokrin tidak bisa dikategorikan pada sistem koordinasi, namun ada di sistemnya masing-masing seperti sistem pencernaan dan yang lainnya.

Kelenjar ensokrin mensekresikan senyawanya lalu mendistribusikannya tanpa lewat saluran khusus, dengan kata lain tidak dialirkan melalui pembuluh darah. Kelenjar yang termasuk dalam kelenjar eksokrin diantaranya adalah pankreas, kelenjar ludah, hati, dan usus halus (sistem pencernaan).

Rate this post