Pengertian Teks Esai serta dilengkapi dengan ciri-ciri, struktur dan contoh akan kami uraikan secara sederhana agar bisa dengan mudah Anda pahami. Untuk pembahasan lebih lanjut, silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Kalian pasti sudah tidak asing dengan istilah esai, kan? Istilah esai seringkali kalian temui terutama saat mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia, di mana kalian mendapatkan tugas untuk menulis dan memahami sebuah esai. Bagi kalian yang hobi menulis karangan, pastinya juga sedikit banyak sudah memahami istilah esai.
Karangan sendiri terbagi atas dua jenis, karangan fiksi dan non-fiksi. Salah satu karangan yang sudah tidak asing untuk beberapa kalangan akademisi adalah esai. Mungkin banyak dari kalian yang secara sadar atau tidak pernah membaca sebuah esai.
Untuk membuat sebuah esai ada beberapa peraturan yang harus diikuti. Esai juga terbagi atas beberapa jenis, tergantung apa tujuan dari esai yang akan kalian tulis. Nah, untuk lebih jelasnya, silakan kalian simak ulasannya berikut ini.
Pengertian
Teks Esai adalah sebuah tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang dicoba untuk dinilainya (Dalman, 2011). Esai merupakan karangan atau bentuk tulisan lebih dari satu paragraf. Esai menyampaikan kejadian yang terjadi di masyarakat atau lingkungan, berupa fakta atau pengalaman. Esai juga berisi pendapat atau pandangan penulis tentang hal yang dibicarakan, sehingga bersifat argumentasi dan subjektif (Wijayanti dkk, 2012).
Dari pengertian-pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa teks esai merupakan sebuah karangan atau tulisan yang membahas suatu tema dari sudut pandang pribadi si penulis. Dapat dikatakan bahwa teks esai merupakan tulisan yang mengandung pendapat dan bersifat subyektif dan argumentatif.
Nah, yang harus digaris bawahi adalah, bahwa pandangan pribadi ini harus logis dan bisa dipahami dengan baik. Bukan hanya itu, argumen yang kalian sajikan harus didukung oleh fakta, sehingga esai yang kalian buat tidak menjadi tulisan fiktif atau sekadar imajinasi dari sang penulis.
Tujuan dari esai sendiri adalah agar para pembaca esai tersebut bisa mempercayai sudut pandang permasalahan si penulis yang dituang dalam sebuah esai. Oleh karenanya, harus didukung oleh data dan fakta yang kredibel.
Struktur
Pendahuluan
Bagian ini berisi pernyataan umum mengenai topik yang akan dibahas dan latar belakang. Topik adalah pokok pembicaraan. Syarat dalam pemilihan topik di antaranya harus menarik minat penulis, diketahui dan dikuasai oleh penulis, cukup sempit dan terbatas, dan tidak terlalu baru atau kontroversial.
Pendahuluan juga terdiri atas beberapa kalimat atau pernyataan umum dan kalimat tesis atau ide pokok esai. Tesis dan topik bukanlah judul. Jika topik dan tesis dirumuskan di awal proses penulisan, sebaliknya perumusan judul dilakukan setelah seluruh karangan selesai. Setelah topik dirumuskan, penulis dapat dengan mudah menyusun kerangka tulisan dengan kalimat tesis.
Isi
Bagian ini berisi uraian pernyataan yang disampaikan pada paragraf pendahuluan. Paragraf isi juga membahas topik atau subtopik yang sudah dinyatakan dalam tesis.
Penutup
Paragraf ini berisi simpulan atau ringkasan dari hal-hal penting yang sudah dikemukakan. Unsur bagian penutup esai yaitu kesimpulan, saran, dan daftar pustaka atau referensi.
Jenis-jenis
Jenis atau macam-macam esai bisa dibagi menjadi beberapa macam atau kategori. Hal ini berdasarkan keterampilan analisis juga diperlukan dalam menulis esai, keragaman permasalahan yang muncul. Berikut ini beberapa macam atau jenis esai, antara lain:
Deskriptif
Adalah jenis esai yang mendeskripsikan seseorang atau benda “subjek atau objek” yang menarik perhatian penulis. Objek yang dideskripsikan dalam jenis esai ini bisa dalam bentuk rumah, hewan, dan lain sebagainya. Inti dalam esai jenis ini adalah penulis mendeskripsikan suatu objek yang menarik perhatiannya.
Tajuk
Merupakan jenis esai yang biasa dimuat pada surat kabar. Jenis esai ini membahas isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat seperti “politik, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya”. Esai tajuk biasanya dimuat dalam kolom pendapat/opini yang merupakan wadah aspirasai dari masyarakat untuk mengungkapkan pandangannya terhadap isu yang sedang berkemang.
Tidak hanya kebijakan politik, esai tajuk bisa dalam bentuk fashion atau hal lain. Disesuaikan dengan jenis surat kabar seperti koran, majalah otomotif, fashion dan lain sebagainya.
Cukilan Watak
Dalam esai jenis ini memungkinkan seorang penulis menjelaskan cukilan atau cuplikan watak seseorang terkait isu kepada para pembaca. Dalam esai ini, si penulis tidak menulis kisah seseorang atau biografi, hanya saja penulis mengungkapkan sepenggal watak yang ada pada tokoh yang terkait dalam cerita atau isu dalam esai tersebut.
Pribadi
Hampir mirip dengan esai cukilan watak, tetapi dalam esai pribadi, penulis esai bercerita tentang dirinya sendiri dalam esai tersebut. Dengan jelas penulis mengungkapkan pendapatnya tentang isu yang menarik perhatiannya.
Reflektif
Merupakan esai yang ditulis untuk merenungkan suatu isu politik, kebijakan pemerintah, dan isu penting lain yang sering kali ditulis oleh seorang cendekiawan dalam menanggapi isu-isu yang ada.
Kritik
Merupakan jenis esai yang berisi sebuah kritikan terhadap suatu “karya seni”.
Contoh
Penyebab Bahasa Lampung Terancam Punah
Dilansir dari situs BBC, UNESCO mengatakan bahwa lebih dari sepertiga bahasa di dunia terancam punah dan di antaranya digunakan oleh kelompok-kelompok kecil penutur. Dari sekitar 2.000 bahasa, menurut UNESCO, sekitar 200 digunakan oleh sekelompok kecil penutur. Bahasa Lampung yang merupakan bahasa daerah Provinsi Lampung adalah salah satunya. Bahasa Lampung memiliki banyak dialek yang berbeda dan juga memiliki aksara (huruf) sendiri.
Di era globalisasi ketika orang mengedepankan bahasa nasional dan bahasa asing karena kebutuhan komunikasi dalam bisnis dan hal-hal lain, penggunaan bahasa daerah seperti bahasa Lampung di provinsi Lampung mulai menurun. Dikhawatirkan bahasa Lampung akan memiliki lebih sedikit pembicara.
Ada beberapa kemungkinan penyebab yang membuat lebih sedikit penutur asli bahasa Lampung; hal-hal yang menurut saya bisa menjadi penyebab menurunnya penutur asli di Lampung. Yang pertama adalah banyaknya variasi dialek yang membuat pemahaman rekan pembicara yang mengikuti dialek berbeda mengakibatkan keengganan menggunakan bahasa Lampung. Pada akhirnya mereka lebih suka menggunakan bahasa nasional untuk menjembatani kesulitan-kesulitan ini.
Masyarakat yang heterogen di mana banyak orang di luar suku Lampung yang tinggal di Lampung serta perkawinan antar suku juga memasukkan alasan mengapa orang lebih mungkin menggunakan bahasa nasional. Adanya perkawinan antar suku melahirkan anak-anak yang tidak diajarkan di Lampung karena orang tua tidak membiasakan atau mengajari mereka bahasa Lampung di rumah. Komunikasi di rumah didominasi oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bukan hanya anak-anak dari perkawinan antaretnis, tetapi juga anak-anak yang lahir dari orang tua suku asli Lampung sudah mulai banyak yang tidak belajar bahasa Lampung atau berkomunikasi di Lampung di rumah.