Piramida Penduduk – Ketika mempelajari masalah kependudukan maka tidak terlepas dari istilah antroposfer. Antroposfer adalah sebuah lingkungan yang juga merupakan bagian dari bumi di mana tempat tinggal manusia. Tidak heran apabila dalam antroposfer sendiri tidak hanya membahas mengenai kependudukan saja tapi juga masalah tentang pemukiman serta lingkungan hidup.
Kependudukan berasal dari kata penduduk yang berarti seluruh orang yang punya domisili di suatu wilayah geografis selama 6 bulan atau lebih dan juga untuk mereka yang berdomisili selama kurang dari 6 bulan tapi memiliki tujuan untuk menetap.
Untuk bisa mengetahui berapa jumlah penduduk di sebuah negara, bisa dilakukan dengan banyak cara seperti melakukan survei, registrasi atau sensus penduduk. Untuk sensus penduduk bisa dilakukan secara de jure yakni pencacahan dilakukan kepada semua orang yang benar – benar tinggal di negara tersebut, serta secara de facto yakni pencacahan dilakukan kepada semua orang ketika diadakan sensus ada di suatu negara yang bersangkutan.
Manfaat dari sensus penduduk itu bisa mengetahui jumlah penduduk secara keseluruhan, pertumbuhan penduduk, mengetahui golongan penduduk berdasarkan jenis kelamin, umur dan juga kesempatan kerja. Sehingga harus dilakukan susunan penduduk, karena dengan adanya susunan penduduk dapat mengetahui perubahan yang ada setiap tahunnya.
Pengertian Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah suatu grafik tentang susunan penduduk berdasarkan usia pada saat tertentu yang berbentuk seperti piramida. Piramida penduduk dapat dibilang sebagai dua buah diagram batang di mana satu sisi akan menunjukan banyaknya jumlah penduduk perempuan serta sisi lainnya adalah jumlah penduduk laki – laki, di mana kedua diagram itu ada di interval usia penduduk lima tahunan. Di dalam piramida penduduk, umumnya penduduk perempuan ada di bagian kanan serta penduduk laki – laki berada di sebelah kiri.
Di samping itu, di dalam diagram ini juga ada sumbu X atau horizontal serta sumbu Y atau vertikal. Sumbu horizontal menggambarkan banyaknya jumlah penduduk dalam skala tertentu dan sumbu vertikal yang menunjukan usia penduduk dari 0 sampai 65 tahun lebih dengan interval 1 atau 5 tahun.
Tingkatan penduduk berdasarkan umur serta jenis kelamin dapat dengan mudah digambarkan atau ditunjukan dengan data – data dan juga fakta yang ada di dalam diagram tersebut.
Pada piramida penduduk bisa juga memuat atau mengelompokan berdasarkan biologis (jenis kelamin serta usia), tingkat pendidikan, mata pencaharian, pendapatan, serta status pernikahan. Dari piramida penduduk juga, bisa kita ketahui tingkat usia produktif dari suatu wilayah yang bersangkutan.
Baca Juga: Pengertian Angin
Cara Menyusun
Untuk bisa menyusun piramida penduduk, sebelumnya perlu dilakukan sensus penduduk terlebih dahulu. Penduduk yang disensus itu lalu dibagi berdasarkan jenis kelaminnya. Umumnya, penduduk laki-laki ada pada sisi kiri serta penduduk perempuan pada sisi kanan.
Setelah itu, akan dibuat pembagian umur yang sama di antara laki-laki dan perempuan. Misalnya, periode 5 tahunan yang membagi umur menjadi 0-5, 6-10, 11-15, 16-20, 21-25, 26-30, 31-35, 36-40, dan seterusnya.
Sumbu Y (sumbu vertikal) digunakan untuk pembagian umur. Pembagian umur ini diawali dengan usia paling muda pada dasar piramida, dilanjutkan dengan usia yang tua menuju bagian atas piramida. Puncak piramida biasanya disebut sebagai sistem open end interval.
Sementara, sumbu X (sumbu horizontal) digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk, baik secara absolut maupun persentase. Sama dengan grafik yang sudah kalian ketahui selama ini, besarnya balok diagram harus sama untuk setiap kelompok umur yang di dalamnya.
Jenis-jenis
Piramida Kerucut
Kondisi penduduk pada piramida bentuk yang pertama ini mengalami perkembangan atau pertumbuhan yang lebih cepat.
Angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan angka kematian. Oleh karena itu, penduduk dengan usia yang muda lebih banyak daripada penduduk yang berusia tua. Semakin tua, maka kelompok umur tersebut akan semakin mengurang jumlahnya. Hal ini mengakibatkan dibutuhkannya lapangan kerja sebanyak mungkin.
Pada piramida bentuk ini, rasio ketergantungannya sangat tinggi.
Piramida Nisan
Kondisi penduduk pada piramida bentuk yang kedua ini mengalami pengurangan. Pertumbuhan penduduk yang ada di dalamnya bersifat cukup lambat.
Angka kelahiran lebih rendah dibandingkan angka kematian. Oleh karenanya, penduduk dengan usia yang muda relato lebih sedikit dibandingkan penduduk yang berusia muda. Semakin tua, kelompok umur itu akan semakin meningkat jumlahnya. Dengan kondisi yang seperti itu, negara membutuhkan tenaga kerja dari negara lain.
Pada piramida bentuk ini, rasio ketergantungannya tergolong rendah.
Piramida Stasioner
Kondisi penduduk pada piramida bentuk yang ketiga ini biasanya tetap atau stabil. Pertumbuhan penduduknya juga demikian. Jumlah penduduk di dalam setiap kelompok umur yang ada hampir sama, kecuali pada usia yang paling tua.
Angka kelahiran serta angka kematian juga seimbang, dan keduanya cenderung rendah. Oleh karenanya, jumlah penduduk yang berusia muda dan usia tua bisa dibilang seimbang.
Pada piramida bentuk ini, rasio ketergantungannya adalah nol.