Pengertian Hujan: Proses Terjadi & Jenisnya

Pengertian Hujan – kalian tentu sudah tahu jika negara Indonesia termasuk negara tropis yang mempunyai 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Jika kita berbicara mengenai hujan, pernah tidak kalian bertanya-tanya bagaimana ya proses terjadinya hujan? Apalagi hujan yang turun dapat menyediakan air segar untuk kita yang hidup di bumi.

hujan

Awan yang memiliki warna gelap abu-abu kehitaman, suara gemuruh pada awan, serta angin yang yang berhembus kencang biasanya jadi pertanda akan datangnya hujan. Jika kita lihat dari fenomena alam ini, proses terjadinya hujan ternyata tidak semudah itu. 

Untuk pembahasan lebih jelas, kalian bisa menyimak ulasannya di bawah ini.

Pengertian

Hujan merupakan sebuah peristiwa Presipitasi yaitu proses jatuhnya suatu cairan dari atmosfer yang berwujud cair ataupun padat ke permukaan bumi dalam bentuk cairan. Hujan membutuhkan adanya lapisan atmosfer tebal supaya mereka bisa menemukan suhu titik leleh es yang ada di dekat atau di atas permukaan Bumi.

Di Bumi sendiri, hujan merupakan sebuah proses kondensasi yaitu perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat uap air di lapisan atmosfer menjadi suatu butiran air yang berat dan bisa jatuh.

Dua proses yang bisa terjadi secara bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yakni suatu pendinginan udara atau penambahan suatu uap air ke udara. Butir hujan mempunyai ukuran yang berbeda-beda mulai dari yang mirip penekuk (butiran besar), sampai dengan butiran kecil.

Di atmosfer sendiri air hujan menyerap gas-gas atmosfer, yakni gas oksigen, gas nitrogen, serta karbon dioksida. Selain gas-gas tersebut, air hujan juga menyerap beberapa asam nitrat, asam belerang, garam-garam, mikroorganisme, serta debu. Proses mekanis air hujan yakni air hujan turun dengan sangat deras bisa mengikis serta menggores permukaan tanah dan terbentuklah selokan.

Hujan yang turun dengan sangat lebat bisa melongsorkan tanah yang daya angkutnya sama dengan aliran sungai yang deras. Apabila di atas tanah ada pepohonan atau semak belukar, maka tanah ini tidak akan hanyut oleh aliran air hujan.

Apabila tanah tidak dilindungi oleh pepohonan, maka permukaan tanah akan mudah hanyut oleh air hujan. Di Siria, Turki, Afrika, serta Spanyol sering terjadi penggundulan hutan sehingga tanah di wilayah tersebut mudah dihanyutkan air hujan.

Baca Juga: Landasan Yuridis Pendidikan

Proses Terjadinya Hujan

Mungkin kalian pernah menggantungkan kain basah di bawah panas sinar matahari, lalu setelah kalian diamkan beberapa saat kain itu sudah kering. Ternyata air yang ada pada kain itu tidak hilang begitu saja, namun mengalami yang namanya proses penguapan (evaporasi). 

Proses penguapan merupakan proses perubahan wujud benda cair menjadi gas. Artinya, air yang ada pada kain tersebut bukannya menghilang, tapi berubah wujud menjadi gas dengan bantuan energi panas matahari. Sama halnya dengan proses terjadinya hujan, permukaan air pun menguap karena terkena panas dari sinar matahari. 

Namun, bukan hanya energi panas saja, ada beberapa faktor lagi yang juga bisa memengaruhi terjadinya proses penguapan seperti suhu, kelembapan, serta kecepatan angin. 

Penguapan pun dapat terjadi di tanah, salju, atau es. Namun, bedanya salju atau es ini mengalami perubahan langsung dari padat menjadi uap yang biasa disebut dengan proses sublimasi. Pada tanaman, penguapan air pun terjadi melalui pori-pori kecil atau stomata mereka yang disebut dengan istilah transpirasi.

Setelah menguap, molekul air itu lalu dibawa ke atmosfer. Setelah uap ini sampai di atmosfer, mereka mulai mendingin lalu membentuk tetes-tetesan air kecil dengan adanya proses pengembunan (kondensasi). Proses ini adalah perubahan wujud dari gas menjadi cairan saat molekul air telah mencapai temperatur atau titik embunnya.

Selanjutnya pada proses turunnya hujan, tetesan air ini akan berkumpul menjadi satu lalu membesar, yang tentu saja akan semakin berat. Tetesan air yang sudah mengumpul inilah yang kita disebut dengan awan. Karena adanya gravitasi serta udara juga sudah tidak mampu menahan berat air, tetesan air ini akhirnya jatuh ke tanah air hujan.

Namun, ada saatnya tetesan air yang jatuh ke permukaan bumi tadi melewati lapisan udara yang tetap dingin, sehingga pencairan kristal es tidak akan terjadi. Mereka akan mengumpul lagi hingga membentuk batu es. Nah, fenomena inilah yang kita sebut dengan hujan es, di mana hal ini pun pernah beberapa kali terjadi di Indonesia.

Jenis Hujan Berdasarkan Prosesnya

  • Hujan siklonaladalah jenis hujan yang terjadi akibat adanya suatu udara panas yang naik lalu disertai dengan angin yang berputar.
  • Hujan Senithaladalah jenis hujan yang banyak terjadi di suatu kawasan sekitar ekuator atau garis yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan, akibat dari adanya pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. lalu angin itu naik serta membentuk suatu gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang membuat awan menjadi jenuh lalu turunlah hujan.
  • Hujan Orografisadalah jenis hujan yang terjadi akibat angin yang mengandung uap air yang bergerak secara horizontal. Angin itu akan secara perlahan naik menuju ke pegunungan, suhu udaranya yang menjadi dingin yang sehingga akan terjadi suatu kondensasi.
  • Hujan Frontaladalah jenis hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan dari kedua massa itu umumnya disebut dengan bidang front. Karena lebih berat, massa udara dingin menjadi yang berada lebih rendah. Di sekitar bidang front itulah akan terjadi hujan deras yang sering disebut dengan hujan frontal.
  • Hujan Muson atau Hujan Musiman – adalah jenis hujan yang terjadi akibat adanya Angin Musim atau Angin Muson. Penyebab terjadinya Angin Muson adalah dikarenakan adanya suatu pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara serta Garis Balik Selatan.

Jenis Hujan Berdasarkan Ukuran Butirannya

  • Hujan Gerimisadalah jenis hujan yang diameter butirannya kurang dari 0.5 mm.
  • Hujan Saljuadalah jenis hujan yang terdiri dari sebuah tetesan-tetesan es yang suhunya berada di bawah 0 derajat Celcius.
  • Hujan Batu Esadalah jenis hujan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang memiliki suhu di bawah 0 derajat Celcius.
  • Hujan Derasadalah jenis hujan yang tetesan air yang turun dari awan dengan suhu di atas 0 derajat Celcius dengan diameter sekitar 7 mm.

 

Rate this post