Contoh Kata Majemuk – Pengertian Kata Majemuk Penting mengenal artian kata majemuk untuk membuat satu tulisan yang baik. Ingat, kalau suatu tulisan yang baik tersusun dari paragraf yang bagus. Sementara paragraf yang bagus, tersusun juga dari urutan kata yang rapi dan baik juga.
Ya, dalam suatu kalimat jadi penulis kamu mesti mengetahui penataan kata. Satu diantaranya yang perlu untuk dimengerti merupakan suatu kata majemuk. Apakah yang dimaksud kata majemuk dan apa perbedaan dengan type kata lain?
Kalau kamu cari jawaban itu, karenanya cara yang benar kalau kamu membaca artikel ini. Silahkan kita kupas sedetailnya!
Artian Kata Majemuk
Kata majemuk merupakan campuran dua kata (morfem) dasar yang mendatangkan kata dengan arti baru. Kata ini tidak serupa juga dengan frasa maka dari itu mesti serius jadi perhatian.
Apa perbedaan kata majemuk dan frasa? Pada penghimpunan kata berbentuk frasa, kita bisa mengenal dari status satu kata dalam kata yang lain tidak serupa. Satu kata sebagai pokok, dan kata yang lain berperan mengatakan atau memaparkan kata utamanya.
Ciri-Ciri Kata Majemuk
Sumber : https://1outlets.id/
Satu diantaranya tanda-tanda kata majemuk yang paling gampang didapati merupakan tiap-tiap kata awal yang membuatnya punyai posisi sama. Tidak ada wujud pokok maupun yang pembawaannya mengatakan atau diterangkan. Kata ini mendatangkan arti baru dari campuran dua kata awal itu, yang hasil artinya itu dapat sangatlah tidak serupa dari kata awal yang membuatnya.
Berikut di bawah ini merupakan tanda-tanda kata majemuk yang harus kamu kenali.
- Tidak Dapat Disisipin
Tanda-tanda kata majemuk yang penting merupakan hasil ujarnya tidak dapat disisipin. Sehingga untuk memilahnya dengan frasa, coba mau membuat imbuhan antara dua kata awal pembentuknya dan tonton kayak apakah artinya.
Di saat campuran kata barusan bisa disisipin tiada mengganti artinya, berarti campuran kata itu merupakan frasa. Namun, kalau campuran kata itu berganti artinya, mempunyai arti sebagai kata majemuk.
Contoh:
- “kacamata”
- Tidak dapat disisipin jadi “kaca pada mata”, atau “kata dari mata”, mempunyai arti ini merupakan kata majemuk.
- “sakit mata”
- Dapat disisipin jadi “sakit di mata” atau “sakit pada mata”, mempunyai arti ini merupakan frasa.
- Tidak Bisa Diperlebar
Kata ini tidak dapat diperlebar dengan sisipan berbentuk awalan atau afiks dan akhiran cuma di masing-masing ujarnya. Kalau mau memberinya sisipan, sisipan mesti dilibatkan di campuran kata itu maka dari itu punyai makna. Tidak serupa dengan frasa yang dapat diperlebar dengan tambahan afiks di satu kata saja.
Kunjungi : https://kasecheesetea.id/
Contoh:
Kata majemuk “kereta api”, kata ini tidak dapat diperlebar dengan sisipan di satu kata saja, jadi “perkereta api” atau “kereta apian”. Kalau mesti pakai sisipan, sisipan mesti ditempatkan diawalnya dan akhir untuk mengapit ke-2 kata yang membuatnya, maka dari itu jadi “perkeretaapian”.
- Status Tidak Bisa Diganti
Tanda-tanda ke-3 dari kata ini merupakan kalimat yang membuatnya terdapat sifat terus. Berarti, status dari kalimat itu tidak dapat diganti keduanya. Kalau diganti, artinya dapat raib atau berganti.
Contoh:
- Kata majemuk “angkat kaki” berarti ‘pergi’. Kata ini tidak dapat diganti jadi “kaki angkat” lantaran artinya dapat berganti atau mungkin menjadi tidak terang.
- Kata “oleh-oleh” yang berarti “oleh-olehan” tidak juga dapat diganti jadi “tangan buah” lantaran artinya jadi tidak terang.
- Tidak Dapat Ditambahkan dan Terpisahkan
Bagian kata majemuk tidak bisa ditambah dan terpisahkan. Kata makan hati tidak dapat terpisahkan jadi makanan hati atau makan itu hati.
Ketidak cocokan Kata Majemuk dan Frasa
Kemungkinan soal yang kerapkali ditanyas masalah kata majemuk merupakan apa bedanya kata ini dengan frasa? Ke-2 nya sama suatu kata. Tapi pertanyaan ini sebetulnya simpel dijawab kalau kita kenal rencana terkait kata ini dalam bahsa Indonesia (tonton pembicaraan terkait masukan banyak pakar susunan bahasa perihal kata majemuk).
Kalaupun kita turuti rencana yang dikemukakan banyak tata bahasawan tradisionil yang memandang kata ini jadi susunan yang punyai makna baru atau punyai satu arti, karenanya pembedanya dengan frasa merupakan kalau frasa tidak punyai makna baru, tapi arti sintaktik atau arti gramatikal.
Contoh wujud meja hijau yang mempunyai arti pengadilan merupakan kata majemuk, dan meja saya yang mempunyai arti ‘saya mempunyai meja hijau’ merupakan suatu frasa. Kalaupun kita turuti rencana linguis stuktural yang menyebutkan kalau ke-2 elemen kata majemuk tidak bisa sela dengan bagian lain.
Kunjungi : https://lucky303.id/
Contoh wujud mata sapi yang mempunyai arti ‘telur goreng tiada dihancurkan’ lantaran tidak dapat sela dengan bagian lain, merupakan suatu kata majemuk. Kebalikannya, contoh mata guru yang mempunyai arti ‘mata punya guru’, lantaran bisa sela, umpamanya jadi mata guru merupakan suatu frasa.
Kalau kita turuti rencana kalau satu diantaranya atau ke-2 elemen kata majemuk berbentuk morfem dasar terlilit, maka itu pembedanya dengan frasa merupakan kalau ke-2 elemen frasa selalu terdiri dalam wujud bebas atau wujud yang serius dengan status kata.
Macam-Macam Kata Majemuk
Kata majemuk bisa diklasifikasi menurut asal-usulnya jadi frasa, adalah frasa yang endosentris atributif, endosentris koordinatif dan eksosentris.
a. Endosentris Atributif
Kata majemuk endosentris atributif sebagai kata majemuk yang diatur dengan kontruksi sama dengan satu diantaranya atau seluruh bagian pembentuknya. Tidak hanya itu satu diantaranya bagian itu berperan selaku pokok, dan lainnya jadi penghalang.
Kunjungi : https://bwjogja.co.id/
Kalimat yang termaksud endosentris atributif merupakan:
- Group endosentris atributif yang pertama merupakan group kata majemuk yang untuk beberapa umumnya tidak dipahami atau mungkin tidak dikenali kembali bagian formatifnya. Contoh: balairung, singgasana, hulubalang, nusantara, dan bumiputra.
- Group idiom dan metafora yang udah mati, umpamanya: matahari, anak mata, jantung hati, panjang tangan.
- Group kata yang udah membeku atau tengah pada proses membeku, umpamanya: rumah makan, pasar malam, meja catat, dan media massa.
- Group kata majemuk yang keliru satu unsurnya terdapat sifat terlilit, umpamanya: mahasiswa, hilir mudik, gelap pekat, dan tua renta.
b. Endosentris Koordinatif
Kata majemuk endosentris koordinatif ini berlangsung kalau ke-2 bagian pembentuknya sederajat posisinya. Contoh: pecah irislah, tanah air, kaki tangan, dan sendratari.
c. Eksosentris
Kata majemuk eksosentris berlangsung kalau kelas kata campuran itu lain atau tidak serupa dari satu diantaranya atau seluruh bagian pembentuknya. Contoh: bawah sadar, fantastis, luar negeri, kalau, pada kala.
Arti Kata Majemuk
Kata majemuk bisa terbedakan menurut arti yang dibuat oleh campuran kata itu. Akan halnya sejumlah wujud kata majemuk menurut artinya, mencakup :
- Idiom
Kata majemuk termaksud idiom di saat arti dari kata itu sekalipun baru maka dari itu tidak ada arti yang tampak dari satu diantaranya kata awal yang menuju pada arti baru dari kata itu. Berarti, kata majemuk yang berbentuk idiom merupakan kata berarti baru dengan makna yang membelok dari arti kalimat dasar pembentuknya.
Kunjungi : https://www.difacom.co.id/
Contoh:
- harga diri
- matahari
- matabatin
- terangbulan
- Semi-idiom
Kata mejemuk type semi-idiom mempunyai arti arti baru yang dibuat masih Contoh Kata Majemuk punyai makna asli dari satu diantaranya kata awal yang membuatnya. Namun, arti baru yang dibuat mengenyam perubahan maka dari itu sedikit mengganti berarti.
Contoh:
- rumah sakit
- rumah mampir
- buku catat
- bulan sabit
- buku catatan