Pengertian Peta

Pengertian Peta – Kalian semua pasti sudah kenal dengan benda bernama peta, karena apabila kita ingin berpergian namun tidak paham dengan lokasinya kita pasti memakai yang namanya peta, apa lagi di zaman yang sudah serba modern ini telah ada peta digital yaitu google maps.

peta

Namun tahukah kalian dengan pengertian peta serta fungsi peta? Apabila kalian belum mengetahuinya mari simak uraiannya yang ada di bawah berikut ini.

Pengertian Peta

Peta merupakan sebuah gambaran keadaan permukaan bumi pada bidang datar dengan besaran suatu skala tertentu. Peta bisa disajikan dengan berbagai cara yang berbeda-beda, mulai dari peta konvensional yang dicetak sampai peta digital yang bisa muncul di layar komputer atau smartphone.

Istilah peta sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti taplak atau kain untuk menutupi permukaan meja. Namun secara luas pengertian peta adalah sebuah gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi yang ada pada bidang datar yang sudah diperkecil dengan berdasarkan skala tertentu.

Sebuah peta adalah gambaran dua dimensi dari ruang tiga dimensi permukaan bumi. Banyak peta yang mempunyai skala, yang akan menunjukkan seberapa besar objek yang ada pada peta tersebut dalam keadaan yang sesungguhnya. Kumpulan dari beberapa peta yang berbentuk buku biasanya disebut dengan atlas.

Pada awal abad ke-2 (87M -150M), seseorang bernama Claudius Ptolomaeus mengemukakan tentang pentingnya sebuah peta. Kumpulan dari peta-peta yang dibuat oleh Claudius Ptolomaeus itu kemudian dibukukan lalu diberi nama “Atlas Ptolomaeus”.

Ilmu yang mempelajari tentang peta disebut kartografi. Sedangkan orang yang ahli membuat peta disebut dengan kartografer. Untuk menggambarkan kenampakan-kenampakan permukaan bumi pada sebuah peta, seorang kartografer perlu menguasai bidang ilmu. Erwin Raisz menyatakan jika seorang kartografer perlu menguasai 50% geografi, 30% seni, 10% matematika, serta 10% ilmu lainnya.

Baca Juga: Negara Serikat (Federal)

Fungsi Peta

Peta merupakan sebuah gambar permukaan bumiyang rinci dan ukurannya sudah diperkecil pada suatu bidang datar. Fungsinya adalah untuk:

  • Menunjukkan sebuah lokasi yang ada di permukaan bumi;
  • Menggambarkan luas, pola, serta bentuk berbagai macam gejala alami serta manusia;
  • Menentukan arah dan jarak dari suatu tempat;
  • Menunjukkan ketinggian atau kemiringan dari suatu tempat;
  • Menyajikan persebaran sifat-sifat alami serta nonalami;
  • Memungkinkan pengambilan kesimpulan dari data atau informasi yang tersedia;
  • Melihat adanya gerak perubahan dan prediksi dari hasil pertukaran barang-barang persebaran aktivitas industri, arus produksi, mobilitas manusia, dan lain-lain.

Unsur-unsur Peta

Suatu peta dapat dibilang lengkap apabila memiliki berbagai unsur-unsur sebagai berikut:

  • Judul: ada pada bagian paling atas, umumnya menyebutkan jenis peta, lokasi wilayah, dan juga keadaan yang digambarkan di dalam peta tersebut.
  • Skala: sebuah angka yang menunjukkan perbandingan ukuran yang tertulis di peta dan ukuran sebenarnya.
  • Tanda arah: biasa dikenal juga dengan sebutan mata angin, bentuknya mirip panah yang akan selalu mengarah ke atas untuk menunjuk ke arah utara.
  • Tata warna: untuk memperjelas atau mempertegas sebuah objek yang ingin ditampilkan di dalam peta.
  • Simbol: tanda-tanda yang umum, digunakan untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya ke dalam peta.
  • Lettering: tulisan atau angka yang akan mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada di dalam peta.
  • Legenda: berfungsi untuk memperjelas keterangan dari simbol yang ada di dalam peta. Biasanya berada di bagian tepi peta.
  • Inset: bertujuan untuk menunjukkan lokasi yang penting, namun kurang jelas dalam peta, serta juga untuk mempertajam atau memperjelas salah satu bagian peta.
  • Garis astronomis: berfungsi untuk menentukan lokasi suatu tempat, ditandai dengan adanya garis tepi yang menunjukkan angka derajat, menit, serta detik tanpa perlu membuat garis bujur dan lintang.
  • Garis tepi: biasanya dibuat secara rangkap. Garis ini bisa dijadikan pertolongan dalam membuat sebuah peta pulau atau sebuah wilayah, supaya letaknya bisa tepat ada di tengah.
  • Tahun pembuatan: biasa disebut juga dengan reproduksi. Tahun pembuatan ini berbeda dengan tahun keadaan peta. Misalnya, pada tahun 2019 kalian membuat peta persebaran penduduk Indonesia tahun 2010. Maka judul peta harus tertulis “Peta Sebaran Penduduk Indonesia Tahun 2010”. Sedangkan, di luar garis kalian perlu menulis tahun reproduksinya, yakni tahun 2019.

Jenis-jenis Peta

Berdasarkan Skala

  • Peta teknik/kadaster, berskala 1 : 100 hingga 1 : 5000.
  • Peta berskala besar, berskala 1 : 5.000 hingga 1 : 250.000.
  • Peta berskala medium, berskala 1 : 250.000 hingga 1 : 500.000.
  • Peta berskala kecil, berskala 1 : 500.000 hingga 1.000.000.

Berdasarkan Keadaan Objek

  • Peta dinamik, menggambarkan sebuah keadaan yang berubah-ubah. Misalnya, peta transmigrasi, peta aliran sungai, peta perluasan tambang, dan lain-lain.
  • Peta stasioner, menggambarkan sebuah keadaan yang stabil. Misalnya, peta tanah, peta wilayah, peta geologi, dan lain-lain.

Peta Topografi

Merupakan gambar bentuk permukaan bumi yang sudah dilengkapi dengan penggambaran, antara lain, perairan (hidrografi), kebudayaan, dan lain-lain.

Peta Statistik

  • Peta statistik distribusi kualitatif, menggambarkan keberagaman jenis data, tanpa memperhitungkan jumlahnya, misalnya: peta tanah, peta budaya, peta agama, dan lain-lain.
  • Peta statistik distribusi kuantitatif, menggambarkan jumlah data, yang umumnya berdasarkan perhitungan persentase. Contohnya, peta penduduk, peta curah hujan, peta pendidikan, dan lain-lain.

Berdasarkan Fungsi

  • Peta geografi serta peta topografi;
  • Peta geologik, hidrologi, serta hidrografi;
  • Peta lalu lintas serta komunikasi;
  • Peta yang berhubungan langsung dengan kebudayaan serta sejarah, contohnya: peta bahasa, peta ras;
  • Peta lokasi serta persebaran hewan dan tumbuhan;
  • Peta cuaca dan iklim;
  • Peta ekonomi serta statistik.
Rate this post