Naskah Drama: Definisi, Unsur, Jenis, Contoh

Pengertian Naskah Drama dilengkapi dengan jenis-jenis, unsur dan contoh akan kami uraikan secara sederhana agar bisa dengan mudah Anda pahami. Untuk pembahasan lebih lanjut, silahkan simak penjelasannya di bawah ini.

naskah drama

Siapa di antara kalian yang senang main drama atau bahkan mengulik naskah drama? Sebuah drama tentu tidak akan berjalan sempurna jika tidak memiliki naskah yang bagus. Selain pertunjukannya sendiri, naskah drama juga masuk dalam salah satu karya seni sastra yang patut diapresiasi. 

Untuk tambahan informasi, sebenarnya di dalam dunia sastra ada 3 jenis, yakni fiksi (berwujud cerita atau narasi, isinya mendeskripsikan peristiwa), puisi (berwujud barisan-barisan pendek dengan kekuatan irama dan imajinasi), serta drama (berwujud aksi para tokoh yang berdialog satu sama lain). Untuk lebih jelasnya, silakan simak ulasannya berikut ini.

Pengertian

Naskah menurut KBBI adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan. Adapun drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan bisa menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan. 

Wujud drama secara fisik adalah naskah drama. Naskah drama pada dasarnya adalah “bahan mentah” untuk pementasan (Yudiaryani, 2007). Menurut Wiyanto dalam Magdalena (2017:25) drama adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Adapun menurut Leksono dalam (Subekti, 2013) naskah drama adalah suatu rangkaian perucapan ataupun percakapan, dalam bentuk tulisan yang tersusun sedemikian rupa, dengan mempertimbangkan tema, isi, alur cerita, maupun irama. 

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa naskah drama adalah sebuah teks yang berisikan dialog dengan gambaran karakter-karakter tokoh di dalamnya, berfungsi sebagai naskah sastra (untuk dibaca) atau naskah untuk dipentaskan. Kata drama sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti tindakan. 

Jenis-jenis

Naskah juga ada banyak jenisnya, Pamusuk Eneste dalam “Buku Pintar Penyuntingan Naskah” menyebutkan ada 6 jenis naskah yang dikenal di dunia penerbitan. Nah untuk lebih jelasnya simak berikut ini.

Naskah Spontan

Ini adalah naskah yang dikirimkan penulis kepada penerbit untuk kemudian penerbit mempertimbangkan terbit/tidaknya. Misalnya, kamu punya naska novel sastra yang kamu tulis sendiri, kemudian kamu mengirimkannya ke penerbit, inialah naskah spontan.

Naskah pesanan

Yah, namanya juga pesanan jadi sederhananya ini merupakan naskah yang “dipesan” oleh peneribit, suatu ketika, buku tentang Tes CPNS tengah laris dipasaran, maka penerbit bisa saja memesan naskah buku Tes CPNS kepada penulis.

Naskah yang dicari editor

Dalam hal ini, editor yang bergerilya mencari naskah untuk diterbitkan, naskah ketiga ini mulai marak di Indonesia beberapa tahun terakhir, para penerbit mengutus editornya untuk mencari naskah di luar. Mungkin ada penulis yang cerpernnya sering dimuat di koran dan sebuah penerbit tertarik untuk menerbitkannya dalam sebuah kumcer.

Naskah Terjemahan

Merupakan naskah yang diterjemahkan dari bahasa asing untuk kemudian diterbitkan dalam bahasa Ibu, untuk naskah terjemahan, yang dicari penerbit ialah penerjemah untuk menerjemahkan suatu naskah asing ke dalam bahasa Indonesia.

Naskah Sayembara

Adalah naskah yang penceriannya dilakukan lewat sayembara atau lomba menulis, biasanya peneribit membikin lomba menulis dengan tema tertentu untuk kemudian ditertibkan karya-karya pemenangnya.

Naskah Kerja Sama

Ialah naskah yang ditertibkan atas kerja sama pihak peneribit dengan suatu lembaga/badan/instansi tertentu, dalam hal ini sebuah instansi yang menyodorkan naskah kepada penerbit untuk kemudian diterbitkan.

Unsur-Unsur Drama

Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah pementasan drama adalah antaralain :

  • Tema, merupakan sebuah gagasan atau ide dalam suatu drama yang akan dimainkan.
  • Alur, merupakan jalan cerita yang akan dimainkan oleh para pemain dari awal hingga akhir cerita.
  • Tokoh, merupakan pemeran yang ada dalam cerita drama, seperti tokoh utama, ataupun tokoh sampingan.
  • Watak, merupakan sifat dari tokoh yang harus diperankan oleh para pemain drama sesuai dengan cerita drama. Terdapat dua watak dalam suatu drama, yaitu watak protagonis atau baik dan watak antagonis atau jahat
  • Latar, merupakan tempat, waktu, atau suasana yang diceritakan dalam sebuah drama.
  • Amanat, merupakan pesan moral yang disampaikan untuk para penonton oleh pengarang drama melalui cerita yang ditampilkan oleh para pemain.

Contoh

Judul: Impian masa depan

Pemain : Rissa, Inez, Jessy, Siska

Pada suatu malam, Rissa, Inez, Jessy, dan Siska sedang menginap di rumah Inez. Mereka sedang membicarakan impian masa depannya sebagai para perempuan modern.

Rissa : Menurut kalian, saat lulus kuliah nanti, sebaiknya bekerja sesuai dengan jurusan kuliah atau tidak?

Inez : Kalau menurutku harus! Karena kita kan sudah memilih jurusan itu sejak awal, tentu saja harus cari pekerjaan yang sesuai jurusan juga supaya ilmunya terpakai.

Jessy : Kalau menurutku yang penting ketemu dengan kerjaan apa saja dulu. Tidak perlu terlalu idealis kalau baru pertama kali kerja.

Rissa : Kalau kamu gimana, Sis?

Siska : Kalau aku sih yang penting gajinya jangan terlalu kecil! (tertawa)

Inez : Kalau kamu sendiri gimana, Ris?

Rissa : Kalau aku pasca lulus nanti enggak mau kerja di perusahaan orang! Aku mau bikin lapangan pekerjaan sendiri! (wajah antusias)

Inez : Bukannya sebaiknya cari pengalaman dulu di tempat kerja baru bisa membuat perusahaan sendiri?

Siska : Iya! Kalau kamu belum ada pengalaman, mau buat perusahaan seperti apa? Kan, tidak ada contohnya.

Jessy : Ah, sudahlah saat ini tidak usah didebatkan secara detail. Kita kan masih SMA! (menengadah ke atas, bersikap santai)

Rissa : (tertawa) Yang penting saat ini kita sudah tahu cita-cita kita apa. Itu yang terpenting!

Inez dan Siska : Siap!

Rate this post