Pengertian Hereditas – Pernah tidak kalian memerhatikan antara anak dan orang tuanya yang mempunyai beberapa kesamaan fisik? Misalnya kalian memiliki hidung mancung mirip seperti ayah kalian, namun rambut kalian keriting mirip dengan ibu kalian.
Lalu kalian melihat adik kalian, dia mempunyai rambut yang lurus seperti ayah kalian, dan hidungnya juga mancung mirip ayah kalian. Atau kalian bertanya-tanya jika ada orang Korea yang berkulit putih serta bermata sipit menikah dengan orang Afrika yang mempunyai warna kulit hitam. Kira-kira keturunanya seperti apa?
Semua makhluk hidup baik itu tanaman, tumbuhan, ataupun hewan, akan mewarisi gen milik orang tuanya. Dari campuran gen orang tuanya itulah yag diturunkan sifat fisik seperti hidung mancung serta rambut keriting. Sifat-sifat itu masuk ke dalam pola-pola pengertian hereditas.
Pengertian
Tentu kalian telah belajar mengenai pewarisan sifat, bukan? Nah, pewarisan sifat dari orang tua kepada keturunannya ini disebut pengertian hereditas, tentu saja melalui DNA.
Pewarisan sifat itu tidak serta merta diturunkan dengan begitu saja. Ada pola-pola tertentu sehingga muncullah sifat-sifat fisik pada anak yang sama dengan orang tuanya. Sebelum mempelajari pola-pola hereditas, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja faktor-faktor hereditas itu.
Pengertian Hereditas merupakan sebutan yang menunjukkan penurunan sifat biologis dari induk kepada keturunannya lewat DNA. Penelitian mengenai hereditas telah dimulai dari zaman Yunani Kuno, misalnya saja Hipokrates menyatakan jika benih diwariskan ketika terjadi pembuahan, Theophrastus menyatakan jika bunga jantan menyebabkan bunga betina matang, serta masih banyak yang lainnya.
Baca Juga: Sintesis Protein
Faktor Hereditas
Faktor hereditas atau materi genetik ialah informasi yang pasti dipunyai oleh semua sel makhluk hidup. Nah, materi genetik inilah yang bisa diwariskan kepada keturunannya. Kalian sudah tau belum materi genetik itu ada apa aja? Materi genetik itu terdiri dari kromosom, gen, DNA serta RNA. Silakan simak ulasannya berikut ini.
Kromosom
Kromosom merupakan benda-benda halus seperti benang yang mudah menyerap warna serta berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan. Pada sel yang diploid, kromosom terlihat berpasang-pasangan. Kromosom yang berpasangan disebut dengan kromosom homolog, yakni kromosom yang punya bentuk, ukuran, dan juga urutan gen yang sama. Sementara kromosom yang bukan pasangannya disebut dengan kromosom nonhomolog.
Setiap kromosom mempunyai bagian-bagian seperti sentromer, lengan kromosom, matriks, kromonema, kromomer, telomer, serta satelit. Berdasarkan letak sentromernya, ada empat tipe kromosom, yaitu:
- tipe metasentrik
- tipe submetasentrik
- tipe akrosentrik
- tipe telosentrik
Gen dan Alel
Gen merupakan unit terkecil penyusun materi genetik yang memiliki fungsi mengendalikan sifat hereditas pada makhluk hidup. Gen bisa diwariskan dari generasi ke generasi serta tersusun dari DNA yang terpintal oleh protein histon. Letak gen ada di dalam lokus-lokus pada kromosom yang tersusun secara teratur dalam satu deret secara linear serta lurus beraturan.
Gen terdiri dari tiga komponen, yakni rekon, muton, dan siston.
- Rekon merupakan komponen yang lebih kecil dari gen serta terdiri dari satu atau dua pasang nukleotida saja.
- Mukon merupakan komponen yang terdiri dari lebih dari dua pasang atau beberapa pasang nukleotida.
- Siston merupakan komponen yang terdiri dari ratusan nukleotida. Berdasarkan sifatnya, gen bisa bersifat dominan, setengah dominan, atau resesif.
Nah, gen ini memiliki pasangan yang disebut alel. Letaknya berada di lokus yang bersesuaian dengan kromosom homolognya serta mempunyai tugas yang sama atau berlawanan untuk sebuah sifat tertentu. Susunan gen serta alel pada kromosom homolog akan membentuk genotipe suatu individu.
Ada tiga kemungkinan genotipe yang bisa dimiliki oleh suatu individu, yaitu genotipe homozigot dominan, heterozigot, serta homozigot resesif. Alel dibedakan menjadi dua macam, yaitu alel tunggal serta alel ganda.
- Alel tunggal merupakan gen yang hanya mempunyai satu gen sealel, sehingga hanya ada satu sifat. Contohnya gen K untuk rambut keriting dan gen k untuk rambut lurus.
- Alel ganda merupakan gen yang mempunyai lebih dari dua pasangan gen yang sealel dan menempati seri lokus yang sama, sehingga ada beberapa sifat. Contohnya adalah alel pada golongan darah sistem ABO serta warna bulu kelinci.
DNA
Selanjutnya ada yang disebut dengan DNA. DNA atau deoxyribonucleic acid merupakan suatu asam nukleat yang merupakan penyusun gen dari dalam inti sel. DNA menyimpan semua informasi biologis dari masing-masing makhluk hidup dan beberapa virus. DNA terdiri dari dua rantai polinukleotida yang tersusun dalam heliks ganda.
Masing-masing nukleotida terdiri dari tiga komponen, yakni fosfat, gula deoksiribosa, serta basa nitrogen. Ada dua macam basa nitrogen yang menyusun DNA, yakni basa purin yang terdiri dari basa adenin (A) serta guanin (G) dan basa pirimidin yang terdiri dari basa timin (T) serta sitosin (S).
Nah, dua rantai DNA ini saling berikatan pada bagian basa nitrogen yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen. Basa nitrogen A yang memiliki ikatan dengan T, sedangkan G memiliki ikatan dengan S. Antara A dengan T dihubungkan dengan 2 ikatan hidrogen, sedangkan antara G dan S dihubungkan dengan 3 ikatan hidrogen.
RNA
Selanjutnya, ada yang namanya RNA atau ribonucleic acid. Merupakan makromolekul polinukleotida berupa rantai tunggal atau ganda yang tidak berpilin. Rantai pada RNA pun pendek-pendek, karena dibentuk dengan transkripsi fragmen-fragmen DNA. RNA banyak ditemukan pada sitoplasma atau ribosom.
Berbeda dengan DNA, keberadaan RNA di dalam sel tidak tetap sebab ia mudah terurai serta harus dibentuk kembali.
RNA tersusun dari banyak ribonukleotida, di mana masing-masing ribonukleotida terdiri dari 3 komponen, yakni fosfat, gula ribosa, serta basa nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri dari basa purin, yakni adenin (A) serta guanin (G) dan basa pirimidin, yakni urasil (U) serta sitosin (S). Keempat basa nitrogen itu akan membentuk pasangan A – U dan G – S. Adenin serta urasil dihubungkan dengan 2 ikatan hidrogen, sedangkan guanin serta sitosin dihubungkan dengan 3 ikatan hidrogen.
RNA bisa dibagi menjadi dua tipe, yakni RNA genetik serta RNA nongenetik. RNA genetik merupakan RNA yang berperan dalam pewarisan sifat. RNA ini hanya ada pada virus RNA. RNA nongenetik merupakan RNA yang berperan dalam sintesis protein.